Senin, 13 Juni 2011

Terkadang.., MAAF Saja Belum Cukup . . .





Suatu waktu ada seorang Ayah memiliki seorang anak perempuan yang "Keras Kepala".
Di usianya yang menginjak remaja sang Anak sering sekali berselisih paham dengan teman-teman ataupun orang terdekatnya bahkan keluarga.


Dihari waktu hari libur si Ayah memasang Papan (dengan warna kesukaan anaknya) didalam kamar si Anak Perempuan, dan menyuruh memaku satu batang paku di papan tersebut setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.


Pada hari pertama si Anak memasang 17 buah paku di papan. Pada minggu - minggu berikutnya ia berusaha menahan diri, dan jumlah paku yang dia pasang dipapan berkurang dari hari kehari. Akhirnya dia memiliki pikiran bahwa menahan diri terassa lebih mudah dari pada menancapkan paku di papan kamarnya.


Suatu hari tiba disaat ia tidak perlu memassang paku di Papan kamarnya. Dia pun bergembira dan langsung memberitahu Ayahnya mengenai hal tersebut. Akhirnya sang Ayah menyuruh Anak Perempuannya untuk mencabut satu paku ketika dalam sehari ia berhasil menahan diri dan bersabar.


Hari-hari berlalu sampai pada saat sudah tidak ada lagi paku yang terpasang di papan Sang Anak Perempuan. sang Anak bergembira dan berbicara pada Ayahnya bahwa semua paku dalam papan sudah tercabut. sang Ayahpun langsung menuju ke kamar Anaknya untuk melihat papan tersebut. sang Ayahpun berucap :


"Anakku kamu sekarang sudah berperilaku baik, namun cobalah lihat, ada berapa lubang yang membekas di papan"


"Papan ini tidak akan kembali seperti semula, artinya kalau kamu berselisih paham atau menyakiti orang lain, hal itu semua menimbulkan bekas dan luka seperti pada papan tersebut"


"mungkin kamu bisa menancapkan pisau ke punggung seseorang kemusian mencabutnya, tetapi tetap saja akan meninggalkan luka"


"tak perduli berapa kali kamu meminta maaf/ menyesal, namun lukanya akan tetap tertinggal"


mendengar apa yang dikatakan Ayahnya sang anak menangis dan memeluk sang Ayah.




berdasarkan tulisan diatas mungkin kita bisa berupaya lebih peka untuk membaca situasi bagaimana bersikap dengan teman - teman kita, sahabat, serta keluarga kita. hal tersebut bertujuan agar tidak ada orang yang terluka akibat dari perilaku diri kita. Biasakan untuk berpikir terlebih dulu sebelum merespon suatu hal...,


karena maaf yang kita ucapkan mungkin bisa diterima oleh orang yang kita sakiti....., namun luka pada orang yang kita sakiti tersebut akan tetap ada....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar